Pilih sabolon polyflex vs plastisol
Ketika memilih metode sablon untuk kaos berbahan katun, seringkali muncul perdebatan. Sebenarnya bagus mana sablon polyflex dan sablon plastisol.
Jenis sablon polyflex menggunakan kertas polyflex yang dipotong sesuai desain, lalu ditempelkan pada kain menggunakan panas. Harga polyflex bervariasi tergantung pada kualitas dan merek, namun umumnya lebih mahal per satuan.
Bahan polyflex terkenal karena presisi dan ketajaman warna, membuatnya populer untuk jersey olahraga. Sebaliknya, sablon plastisol adalah tinta berbasis minyak yang memberikan hasil sablon tahan lama dan fleksibel.
Sablon plastisol satuan sering digunakan untuk kaos katun karena daya tahan dan kualitasnya yang tinggi. Harga sablon plastisol juga kompetitif, menjadikannya pilihan utama untuk produksi massal.
Artikel ini akan membandingkan kelebihan dan kekurangan kedua jenis sablon ini, dengan menyoroti contoh sablon plastisol dan plastisol print dalam berbagai aplikasi.
Bagus Mana Sablon Polyflex dan Plastisol?
Ketika memilih jenis sablon untuk kaos berbahan katun combed 30S, dua pilihan populer adalah sablon polyflex dan plastisol.
Kedua jenis sablon ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang mempengaruhi hasil akhir dan daya tahan pada bahan kaos katun.
Bahan dan Kegunaan Utama
Polyflex:
Polyflex merupakan bahan sablon yang sering digunakan pada baju jersey seperti jersey sepak bola, futsal dan voli. Polyflex terdiri dari lembaran vinyl yang dipotong sesuai desain, kemudian ditempelkan pada kain menggunakan panas.
Kelebihan utama polyflex adalah hasilnya yang presisi dan rapi, karena desain dipotong langsung dari bahan vinyl. Polyflex juga memungkinkan detail desain yang tajam dan warna solid yang cerah.
Plastisol:
Plastisol adalah jenis tinta sablon yang berbasis minyak (PVC) dan sangat cocok untuk bahan katun. Penggunaan plastisol pada kaos katun sangat umum karena tinta ini mampu menempel dengan baik dan tahan lama.
Plastisol memberikan hasil sablon yang lebih awet, tahan cuci dan memiliki fleksibilitas yang baik. Hasil sablon plastisol lebih rapi dan mampu menghasilkan warna yang kuat dan tahan lama.
Daya Tahan dan Kualitas Hasil
Polyflex:
Salah satu kelemahan polyflex adalah kemampuannya yang terbatas dalam menyerap ke dalam serat kain katun. Akibatnya, sablon polyflex pada kaos katun cenderung tidak tahan lama dan mudah mengalami kerutan di tepinya seiring waktu.
Ketahanan terhadap cuci juga kurang baik dibandingkan plastisol dan sablon bisa terkelupas jika sering dicuci atau disetrika langsung di atas sablon.
Plastisol:
Tinta plastisol lebih unggul dalam hal daya tahan. Ia dapat menyerap lebih baik ke dalam serat katun, menghasilkan sablon yang lebih kuat dan tahan terhadap pencucian berulang.
Meskipun plastisol juga bisa digunakan pada bahan jersey, hasilnya kurang optimal dibandingkan polyflex. Plastisol lebih cocok untuk desain yang memerlukan detail halus dan gradasi warna dan tidak mudah mengelupas atau retak.
Informasi tambahan:
Tekstur dan Kenyamanan
Polyflex:
Sablon polyflex memiliki tekstur yang lebih tebal dan kaku, yang mungkin terasa kasar saat dikenakan. Hal ini bisa mengurangi kenyamanan saat dipakai, terutama pada area dengan desain sablon yang besar.
Polyflex juga tidak memiliki kemampuan untuk menyatu dengan serat kain, sehingga permukaan sablon terasa lebih menonjol.
Plastisol:
Sablon plastisol memberikan hasil yang lebih halus dan fleksibel. Karena mampu menyatu dengan serat kain, tekstur sablon plastisol lebih menyatu dengan bahan kaos dan tidak menonjol, memberikan kenyamanan lebih saat dipakai.
Hasil akhir yang halus juga membuat plastisol menjadi pilihan yang lebih nyaman untuk kaos sehari-hari.
Kepraktisan dan Aplikasi
Polyflex:
Proses penyablonan menggunakan polyflex relatif cepat dan praktis karena hanya memerlukan pemotongan dan penempelan.
Polyflex cocok untuk pesanan dengan jumlah kecil atau desain yang memerlukan perubahan cepat seperti nomor punggung dan nama pada jersey. Namun, untuk desain yang sangat kompleks dan berwarna-warni, polyflex mungkin tidak seefisien plastisol.
Plastisol:
Proses sablon plastisol memerlukan waktu lebih lama karena melibatkan tahap pengeringan dengan pemanasan. Namun, hasilnya lebih konsisten dan berkualitas tinggi, cocok untuk produksi massal dan desain yang rumit.
Plastisol juga dapat menciptakan efek khusus seperti sablon timbul dan efek glossy yang tidak dapat dicapai dengan polyflex.
Kesimpulan
Kedua jenis sablon ini memiliki keunggulan dan aplikasi yang berbeda. Polyflex lebih tepat digunakan pada baju jersey atau bahan olahraga yang memerlukan detail tajam dan perubahan cepat.
Sedangkan plastisol lebih cocok untuk kaos katun, terutama untuk desain yang memerlukan daya tahan dan kualitas tinggi. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan spesifik desain dan jenis bahan kaos yang digunakan.